Jangan Anggap Remeh! Listrik Statis Bisa Jadi Ancaman Fatal di Lingkungan Kerja Berisiko

Sobat APT, tahu nggak? Listrik statis bisa jadi ancaman serius di industri berpotensi ledakan. Muatan statis yang menumpuk pada bahan berkonduktivitas rendah bisa memicu kebakaran atau ledakan. Di area berisiko, APD seperti helm dan pelindung mata berbahan plastik bisa menyimpan muatan listrik dan menimbulkan percikan berbahaya.

APD harus memenuhi standar elektrostatik seperti:

  • PN-EN 1149-1 (resistansi permukaan)
  • PN-EN 1149-3 (peluruhan muatan)

Meski belum ada standar khusus untuk helm dan pelindung mata, peneliti dari CIOP-PIB telah mengembangkan metode pengujian baru untuk memastikan APD aman digunakan di area berbahaya. Jaga keselamatan, hindari listrik statis!

1. Fenomena Elektrostatik: Penyebab, Parameter, dan Bahaya

Sobat APT, tahu nggak? Listrik statis terjadi saat muatan elektrostatik menumpuk pada material non-konduktif atau terisolasi. Besarnya muatan dipengaruhi oleh komposisi, struktur, dan konduktivitas material. Material dengan resistansi tinggi lebih mudah ter-elektrifikasi, sementara material konduktif membuang muatan dengan cepat jika tidak diisolasi. Jika muatan berlebihan, pelepasan elektrostatik bisa memicu kebakaran atau ledakan, terutama di area bahan mudah terbakar.

Karena itu, penting memastikan material dan APD memenuhi standar keselamatan, termasuk uji resistansi dan kemampuan menahan muatan elektrostatik.

2. Helm Pelindung: Fungsi dan Elemen Utama

Helm pelindung terdiri dari cangkang untuk menahan benturan, harness untuk mendistribusikan tekanan, dan tali utama untuk menjaga kestabilan. Ketiga elemen ini bekerja bersama untuk perlindungan dan kenyamanan di lingkungan berisiko Kombinasi ketiga elemen ini memastikan helm efektif untuk perlindungan dan kenyamanan di lingkungan berisiko.Berdasarkan sifat elektrinya, jenis material pada helm pelindung dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

Penelitian oleh CIOP-PIB mengevaluasi sifat elektrostatik helm pelindung, dengan hasil analisis tercantum dalam tabel berikut. 

3. Perlindungan Mata dan Wajah di Tempat Kerja

Pelindung mata dan wajah sangat penting di tempat kerja dengan risiko tinggi. Ada empat kategori utama pelindung mata: kacamata keselamatan, kacamata pelindung, pelindung wajah, dan pelindung las. Pelindung wajah, yang terbuat dari bahan seperti polimetil metakrilat, asetat selulosa, atau polikarbonat, melindungi wajah dari benturan tak terduga.

4. Bahan dan Kelebihan Polikarbonat

Polikarbonat sering digunakan karena kuat, menyerap UV, dan bisa diwarnai. Namun, bahan ini memiliki kelemahan, seperti resistansi tinggi dan daya tahan gores yang rendah. Untuk mengatasi itu, pelindung wajah sering dilapisi pengerasan.

5. Fitur Anti-Kabut

Banyak pelindung wajah dilengkapi lapisan anti-kabut untuk menjaga visibilitas, meskipun lapisan ini bisa mempengaruhi sifat elektrostatiknya, tergantung bahan dan lapisannya. Pilih pelindung yang sesuai untuk memastikan perlindungan dan kenyamanan.

6. Metodologi Penelitian: Menilai Kelayakan Produk di Area Berbahaya

Penelitian ini mengukur kelayakan produk di area berisiko ledakan dengan menguji elektrifikasi bahan, pemindahan muatan, dan sifat elektrostatiknya. Berdasarkan PN-EN-05200:1992, produk aman jika tidak mengalami elektrifikasi berbahaya. Metode meliputi pengukuran resistansi permukaan dan tegangan muatan setelah dikondisikan 24 jam.

7. Resistansi Permukaan Helm

Pengukuran resistansi permukaan helm mengikuti standar EN1149-1:2006 menggunakan elektroda konduktif perak (ELECTRONE 40AC) yang disesuaikan dengan bentuk helm. Panjang dan jarak elektroda mengikuti rasio geometris 10.

Rumus hubungan resistansi permukaan dan resistivitas adalah:
ςs = k * Rs (k = rasio geometris, Rs = resistansi permukaan).

Pengukuran dilakukan dengan alat TO-3 (Jerman), rentang 10 TΩ – 160 TΩ, tegangan 100–500 V, dan dalam kerangkeng Faraday setelah pengondisian.

8. Tegangan Elektrostatis

Untuk mengukur tegangan elektrostatis pada helm dan pelindung mata, sampel digosok dengan tiga bahan (sikat bulu, plastik fleece, rambut manusia) selama 30 detik. Pengukuran dilakukan menggunakan pengukur JCI 140 (USA), dengan posisi pengukur 100 mm dari produk. Hasilnya memastikan produk aman digunakan di lingkungan berisiko elektrostatik.

9. Hasil Studi dan Diskusi

Pada bagian ini, disajikan hasil analisis tanpa mempertimbangkan ketidakpastian pengukuran yang sangat kecil dibandingkan dengan deviasi standar yang diperoleh.

10.1. Resistansi Permukaan

Hasil pengujian menunjukkan deviasi standar 0,3–16%. Helm berbahan ABS memiliki resistansi tertinggi (1.95E14 Ω), sementara helm berbahan heterogen (serat kaca dan resin polyester) memiliki resistansi terendah (3.51E7 Ω). Kelembaban udara tinggi menurunkan resistansi permukaan, terutama pada helm B dan C.

  • Pengujian Resistansi Pelindung Mata dan Wajah
    Resistansi pelindung mata dan wajah sesuai dengan nilai teoritis bahan, meski dipengaruhi komposisi, lapisan tambahan, kelembaban, dan tegangan pengujian. Kelembaban meningkatkan deviasi resistansi, dengan beberapa sampel menunjukkan perubahan hingga 20%. Hasil ini menegaskan pengaruh kelembaban dan tegangan pada resistansi permukaan helm serta pelindung.

Hasil pengujian pelindung mata disajikan pada Tabel 6.

10.2. Tegangan Elektrostatik

Pengujian elektrostatik dilakukan setelah sampel dikondisikan 24 jam. Berdasarkan Direktif 1999 dan PN-E-05201:1992, bahan harus memiliki resistansi ≤ 10⁷ Ω, atau 10⁷ Ω < ςs ≤ 10¹⁰ Ω untuk energi penyalaan 10⁻⁴ J hingga 0,1 J. Helm E memenuhi kriteria pada kelembaban >65%, dan helm serta kacamata pelindung lolos uji ambang batas energi penyalaan.

KESIMPULAN

Kesimpulannya, produk yang diuji berpotensi mengakumulasi muatan listrik di atmosfer eksplosif, menekankan pentingnya penggunaan APD anti-statis terkonfirmasi. Metode penelitian ini terbukti efektif untuk mengevaluasi resistansi permukaan dan tegangan elektrostatik pada bahan dengan bentuk tidak merata, seperti helm dan pelindung wajah. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperbaiki metode evaluasi dan pemilihan APD di zona berpotensi ledakan.

 

Sumber: Jachowicz M. 2013. Electrostatic properties of selected personal protective equipment regarding explosion hazard. Journal of Sustainable Mining. 12(1):27-33. https://doi.org/10.7424/jsm130106

Caption

Halo Sobat APT 👋👷‍♀️👷‍♂️

Tahukah kamu, listrik statis yang menumpuk pada bahan berkonduktivitas rendah bisa menjadi ancaman serius bagi keselamatan kerja? Salah satu contohnya adalah Alat Pelindung Diri (APD) berbahan plastik yang alih-alih melindungi, tapi malah menyimpan muatan listrik yang memicu percikan berbahaya.

Untuk itu, memastikan material dan APD memenuhi standar keselamatan adalah hal yang sangat penting. Peneliti dari CIOP-PIB telah mengembangkan metode pengujian baru yang dirancang untuk memastikan APD aman digunakan, terutama di area berbahaya.

Penasaran seperti apa hasil penelitian ini? Yuk, kita simak lebih lanjut!

#KeselamatanKerja #AlatPelindungDiri #DukunganKonstruksi #LayananPertambangan #LayananKonstruksi

img