Sejarah Lahirnya Ilmu Geoteknik: Dari Pondasi Piramida Hingga Slope Stability Tambang

Bagi kita yang bekerja di industri tambang, geoteknik adalah ‘bahasa sehari-hari’. Namun, pernahkah kita bertanya… bagaimana sebenarnya ilmu ini lahir?

Berikut kisah lengkapnya.

1. Era Pra-Ilmiah: Mengandalkan Naluri dan Pengalaman

Sejak ribuan tahun lalu, manusia sudah membangun struktur besar. Piramida Mesir (sekitar 2500 SM) berdiri kokoh di atas pasir dan batuan sedimen. Bangunan Romawi seperti Colosseum dan aqueduct juga menakjubkan dari segi fondasi. Namun kala itu, semua hanya berdasarkan pengalaman, tidak ada teori tanah.

Mereka mengamati perilaku tanah secara empiris:

  • Jika pondasi amblas, pindah ke lokasi lain.
  • Jika tanah terlalu lunak, ditimbun berulang hingga stabil.
2. Abad ke-18–19: Munculnya Mekanika Material Tapi Bukan Tanah

Revolusi Industri membawa perkembangan mekanika material seperti : baja, beton dan kayu. Namun tanah masih dianggap media pasif penopang beban. Banyak kegagalan pondasi terjadi karena perilaku tanah tidak dipahami, contohnya jembatan Dee (1847) di Inggris yang runtuh akibat kegagalan tanah dasar pier.

3. Tahun 1925: Karl Terzaghi Melahirkan Soil Mechanics Modern

Inilah tonggak sejarah geoteknik. Karl Terzaghi, insinyur Austria, menerbitkan buku “Erdbaumechanik” (1925). Ia menyatakan bahwa tanah memiliki sifat fisik dan mekanik yang kompleks, tidak seperti beton atau baja dan memerlukan cabang ilmu khusus.

Konsep revolusionernya:

  • Efektif stress (tekanan efektif)
  • Consolidation (pemadatan tanah jenuh air)
  • Shear strength (kekuatan geser tanah)

Sejak itu, soil mechanics resmi lahir dan menjadi dasar geoteknik modern.

4. Pasca Perang Dunia II: Geoteknik Berkembang Pesat

Tingginya kebutuhan pembangunan mendorong berkembangnya metode uji tanah dan teori baru, seperti:

  • Teori bearing capacity oleh Terzaghi dan Meyerhof
  • Slope stability analysis oleh Taylor dan Bishop
  • Pile foundation analysis untuk tiang pancang di tanah lunak

Geoteknik pun diakui sebagai salah satu disiplin utama di teknik sipil.

5. Geoteknik dalam Industri Tambang: Safety, Efficiency, Sustainability

Di dunia tambang, geoteknik menjadi tulang punggung keselamatan dan efisiensi operasional. Contoh aplikasinya:

✅ Slope stability analysis untuk memastikan lereng tambang terbuka aman dari longsor. 
✅ Pit dewatering (pengendalian air tanah) agar slope tetap kering dan stabil. 
✅ Ground reinforcement seperti shotcrete dan rock bolt di tambang bawah tanah untuk mencegah runtuhan atap. 
✅ Desain jalan tambang di atas tanah lunak (soft ground improvement).

Kesimpulan

Dari naluri para insinyur Mesir kuno hingga perhitungan FEM 3D di tambang masa kini, geoteknik terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman.

Di balik setiap jalan angkut, crusher foundation, ramp haul road, hingga pit slope, ada ilmu geoteknik yang menopang keselamatan dan produktivitas tambang kita.

 

Sumber:

  • Budhu, M. (2011). Soil Mechanics and Foundations.
  • Das, B. M. (2015). Principles of Geotechnical Engineering.
  • Terzaghi, K. (1925). Erdbaumechanik auf Bodenphysikalischer Grundlage.
  • Duncan, J.M. & Wright, S.G. (2005). Soil Strength and Slope Stability. 
     
img