Bentuk-Bentuk Bendungan Tailing: Menjaga Lingkungan dengan Pengelolaan yang Tepat

Di dunia pertambangan, pengelolaan tailing (sisa hasil pengolahan bahan tambang) bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Salah satu cara untuk mengelola tailing dengan aman adalah dengan membangun bendungan tailing yang efektif dan ramah lingkungan. Tailing yang tidak dikelola dengan baik dapat memberikan dampak buruk terhadap ekosistem sekitar, oleh karena itu penting bagi perusahaan tambang untuk memilih bentuk bendungan yang tepat.

Bendungan tailing memiliki berbagai bentuk yang disesuaikan dengan kondisi alam dan tujuan pengelolaan. Di bawah ini adalah beberapa bentuk bendungan tailing yang umum digunakan dalam industri pertambangan.

1. Side Hill

Bendungan jenis ini dirancang dengan kemiringan slope lebih besar dari 10%. Side hill cocok digunakan pada area dengan kontur tanah yang curam. Keunggulan dari bentuk side hill adalah kemampuannya untuk memanfaatkan kondisi medan yang lebih miring, sehingga penggunaan lahan bisa lebih efisien. Selain itu, dengan kemiringan yang lebih tajam, pengelolaan air di sekitar bendungan juga lebih efektif, mengurangi kemungkinan terjadinya erosi atau kebocoran. Bentuk ini sangat ideal untuk daerah pegunungan atau wilayah yang memiliki ketinggian tanah yang bervariasi.

2. Ring Dyke

Berbeda dengan side hill, bendungan ring dyke biasanya digunakan di daerah yang memiliki terrain datar. Pada jenis bendungan ini, pembangunannya bisa dilakukan secara bertumpuk, yang memungkinkan untuk penyesuaian dan perbaikan lebih mudah seiring berjalannya waktu. Bentuk melingkar dari ring dyke sangat cocok untuk mengisolasi tailing dalam satu area terkontrol, sehingga meminimalkan risiko pencemaran ke lingkungan sekitar. Ring dyke sering dipilih untuk tambang yang beroperasi di dataran rendah atau wilayah yang tidak memiliki banyak perubahan elevasi tanah.

3. Conventional Earth Dam

Bendungan jenis ini adalah yang paling tradisional dan sering digunakan di banyak proyek pertambangan. Conventional earth dam dibangun dengan menggunakan material tanah atau batu yang dipadatkan untuk membentuk dinding penghalang. Meskipun efisien dalam banyak kasus, jenis bendungan ini membutuhkan pemeliharaan yang intensif, terutama terkait dengan pengawasan terhadap stabilitasnya. Biasanya digunakan di area yang memiliki kondisi tanah yang stabil dan tidak terlalu rentan terhadap pergerakan tanah.

Kesimpulan

Pengelolaan tailing merupakan hal yang sangat krusial dalam industri pertambangan, dan sistem Tailing Storage Facility (TFS) adalah solusinya. Bendungan tailing yang baik, seperti side hill dan ring dyke, memiliki peran penting dalam mengelola tailing agar tidak mencemari lingkungan. Tailing yang dibuang sembarangan, misalnya ke sungai atau laut, dapat merusak ekosistem dan mencemari sumber air yang digunakan oleh masyarakat sekitar. Oleh karena itu, pengelolaan tailing harus dilakukan dengan cermat dan sesuai standar lingkungan yang ketat.

Perusahaan tambang perlu memikirkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dalam memilih metode pembuangan tailing. Dengan menggunakan bentuk bendungan yang tepat, pengelolaan tailing bisa lebih aman dan ramah lingkungan, mencegah kerusakan yang lebih besar, dan memastikan keberlanjutan aktivitas pertambangan di masa depan.

Sumber: https://agincourtresources.com/id/2019/10/21/pentingnya-keamanan-tsf-di-pertambangan-emas/

img