Bagaimana Geoteknik Menjaga Keselamatan Tambang-Tambang Terbesar di Indonesia?

Saat melihat tambang raksasa dengan lereng tinggi dan infrastruktur megah, pernahkah terpikir “Bagaimana semua itu bisa berdiri dengan aman?”

Jawabannya ada pada ilmu geoteknik.

Di bawah ini adalah beberapa tambang besar yang menjadikan geoteknik sebagai tulang punggung operasi mereka:

1. PT Freeport Indonesia (Grasberg, Papua)

Grasberg merupakan tambang emas dan tembaga terbesar kedua di dunia dengan topografi pegunungan tinggi, batuan keras dan kondisi cuaca ekstrem. Tantangan geoteknik di sini meliputi:

  • Desain stabilitas lereng open pit dengan ketinggian ratusan meter pada batuan yang bervariasi kekuatannya.
  • Slope monitoring real-time menggunakan radar dan slope stability radar (SSR) untuk mendeteksi pergerakan tanah sekecil apapun, demi menjaga keselamatan pekerja dan alat berat di bawahnya.
  • Perkuatan struktur di area fasilitas pendukung tambang.
2. PT Agincourt Resources (Martabe, Sumatera Utara)

Tambang emas Martabe berada di wilayah dengan lereng curam, batuan sedimen dan tanah residu tropis, sehingga diperlukan pendekatan geoteknik yang menyeluruh:

  • Investigasi tanah dan batuan sebelum pembangunan waste dump, pit wall, serta fasilitas pendukung.
  • Desain tailings storage facility (TSF) yang aman dan stabil di tanah dengan daya dukung rendah melalui metode ground improvement dan monitoring deformasi.
  • Penerapan sistem drainase dan perkuatan lereng untuk mencegah potensi longsor pada saat hujan deras.
3. MSM & TTN (Minahasa Utara, Sulawesi Utara)

Tambang emas yang dikelola oleh PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) ini berlokasi di wilayah pegunungan dengan batuan vulkanik yang bervariasi tingkat pelapukannya. Tantangan geotekniknya meliputi:

  • Desain slope pit yang aman pada kondisi batuan keras maupun lapuk untuk memastikan kestabilan lereng selama penambangan.
  • Analisis stabilitas lereng waste dump dan disposal area untuk menampung material buangan dengan aman.
  • Ground improvement untuk pembangunan fasilitas penunjang tambang seperti crusher, conveyor, dan jalan akses di atas tanah yang tidak seragam kekuatannya.
4. Amman Mineral (Batu Hijau, NTB)

Tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat merupakan salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia dengan kondisi geoteknik yang menantang:

  • Desain lereng open pit pada batuan keras dan fractured rock, memerlukan slope stability analysis dengan software geoteknik canggih untuk menghasilkan faktor keamanan optimum.
  • Stabilisasi tanah dan pondasi untuk fasilitas utama seperti crusher plant, concentrator plant, dan pelabuhan ekspor konsentrat.
  • Manajemen air permukaan dan sistem drainase lereng agar tidak terjadi erosion atau slope failure selama musim hujan.

 

Sumber: 

https://www.ptfi.co.id/id/tambang  
https://agincourtresources.com/id/profil-tambang-martabe   
https://archiindonesia.com/operation/  
https://www.amman.co.id/id/operasi/batu-hijau 

img