Kalau bicara tentang kekayaan alam, Indonesia selalu masuk daftar teratas. Dari hutan hujan tropis yang rimbun sampai gunung-gunung yang menyimpan sejuta harta karun, negeri ini memang luar biasa. Salah satu harta karun terbesar Indonesia adalah emas — logam mulia yang sejak dulu jadi simbol kekayaan dan kejayaan.
Tahukah kamu? Setiap tahun, Indonesia menghasilkan sekitar 48 ton emas dan memiliki cadangan sebesar 2.600 ton — atau sekitar 5% dari cadangan emas dunia (US Geological Survey, 2023). Angka itu bukan main-main. Wajar saja kalau tambang emas di Indonesia punya peran strategis dalam ekonomi nasional.
Namun, ketika mendengar "tambang emas", banyak dari kita langsung teringat pada satu nama: Freeport. Padahal, ada banyak tambang emas lain di tanah air yang juga berkontribusi besar. Yuk, kita telusuri bersama tambang-tambang emas terbesar di Indonesia, dari ujung timur hingga ke barat!
1. Grasberg Block Cave Mine, Mimika, Papua Tengah
Di jantung Papua Tengah, tersembunyi tambang raksasa bernama Grasberg Block Cave Mine. Dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia, tambang ini sudah puluhan tahun menjadi primadona emas dunia. Pada 2013 saja, tambang ini memproduksi sekitar 93,7 juta ons emas. Tak hanya itu, Grasberg juga kaya akan tembaga dan perak. Beroperasi dengan teknologi tambang bawah tanah, Grasberg diprediksi masih akan berdenyut hingga 2041.
2. Deep Mill Level Zone, Papua
Masih dari tanah Papua, ada satu lagi tambang bawah tanah canggih bernama Deep Mill Level Zone. Juga dikelola Freeport, tambang ini memproduksi 63,3 juta ons emas pada tahun 2023. Teknologi block caving diterapkan di sini, metode yang membutuhkan presisi tinggi namun sangat efisien dalam mengambil emas di bawah tanah.
3. Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat
Meninggalkan Papua, kita meluncur ke Pulau Sumbawa. Di sini, berdiri megah Tambang Batu Hijau, yang dioperasikan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Sejak berproduksi tahun 2000, Batu Hijau terus mencetak angka produksi fantastis, yakni 44,8 juta ons emas pada 2023. Menariknya, selain emas, Batu Hijau juga menjadi salah satu penghasil tembaga terbesar di Indonesia.
4. Martabe, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
Di Sumatera Utara, tepatnya di Tapanuli Selatan, berdiri Tambang Martabe yang dikelola PT Agincourt Resources. Sejak 2012, Martabe menghasilkan lebih dari 200.000 ounce emas dan jutaan ounce perak setiap tahunnya. Selain kaya akan sumber daya, tambang ini juga dikenal dengan upayanya menjaga keseimbangan antara aktivitas pertambangan dan pelestarian lingkungan.
5. Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur
Bergerak ke Pulau Jawa, tepatnya di Banyuwangi, kita menemukan Tambang Tujuh Bukit. Dikelola oleh PT Bumi Suksesindo, tambang ini memakai metode penambangan terbuka yang efisien dan ramah lingkungan. Beroperasi penuh sejak 2017, Tujuh Bukit diakui sebagai salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan termasuk Objek Vital Nasional.
6. Pongkor, Bogor, Jawa Barat
Siapa sangka, di balik kesejukan pegunungan Bogor, tersembunyi kekayaan emas yang luar biasa? Tambang Pongkor, yang dikelola oleh ANTAM, merupakan tambang epitermal terbesar di Indonesia. Sejak 1994, tiga urat emas utama — Ciguha, Kubang Cicau, dan Ciurug — telah menjadi sumber emas berharga yang diproduksi dengan metode tambang bawah tanah.
7. Gosowong, Halmahera Utara, Maluku Utara
Menyeberang ke Maluku Utara, kita akan menemukan Tambang Gosowong. Tambang ini, kini dikelola penuh oleh PT Nusa Halmahera Minerals, memiliki cadangan sekitar 1,4 juta ons emas. Seluruh operasinya kini dilakukan di bawah tanah, di area Kencana dan Toguraci. Nilai sumber dayanya bahkan diperkirakan mencapai Rp 70–80 triliun.
8. Onto, Dompu, Nusa Tenggara Barat
Di kabupaten Dompu, NTB, tersembunyi harta karun baru bernama Tambang Onto. Dikelola oleh PT Sumbawa Timur Mining, tambang ini memiliki potensi emas yang luar biasa besar: 507 juta ton! Penemuan Onto pada 2010 menjadi salah satu kabar terbesar dalam dunia pertambangan global satu dekade terakhir.
9. Toka Tindung, Sulawesi Utara
Dan akhirnya, di Sulawesi Utara, ada Tambang Toka Tindung yang dikelola oleh PT Archi Indonesia Tbk. Pada 2023, tambang ini memproduksi sekitar 2 juta ons emas. Dengan pertumbuhan yang pesat, Toka Tindung menjadi salah satu tulang punggung pertambangan emas di kawasan Indonesia Timur.
Kesimpulan
Jelas sudah bahwa tambang emas Indonesia tersebar luas dari ujung barat hingga timur nusantara. Bukan hanya Freeport yang berjaya, tapi banyak perusahaan nasional dan internasional yang ikut menggali potensi emas Indonesia.
Selain memperkuat ekonomi nasional, keberadaan tambang-tambang ini juga membuka peluang kerja, mendorong inovasi teknologi, dan menumbuhkan ekonomi daerah. Tantangannya kini adalah bagaimana memastikan aktivitas pertambangan tetap berkelanjutan dan ramah lingkungan, agar kekayaan ini tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
Indonesia memang tanah surga — bukan cuma dalam lagu, tapi juga dalam kandungan buminya!